Tags

, , , , , ,

Akhirnya setelah sekian lama mencari, saya berhasil mendapatkan film Top Secret: Wai Roon Pan Lan a.k.a The Billionaire. Film ini sudah ditayangkan di bioskop Megablitz tanggal 30 November 2011 lalu. Bioskop tersebut selain menayangkan beberapa film Hollywood, juga menampilkan film Thailand dan Korea. Tapi saya tidak bisa menontonnya karena Megablitz tidak buka cabang di Surabaya. Sangat tidak mungkin bila saya harus pergi ke Bandung atau Jakarta hanya demi menonton film. Berarti review saya tentang film ini begitu terlambat dan mungkin sudah banyak orang yang tahu. Tapi, walaupun begitu, sesuai dengan judulnya, Never Too Late to Write a Review. Bener gak? 🙂

Top (kanan) meminjam uang 10 juta Baht

Top (kanan) meminjam uang 10 juta Baht

Cerita diawali dari seorang pemuda 19 tahun bernama Itthipat “Top” Kulapongvanich (Pachara Chirathivat) mengunjungi sebuah bank untuk melakukan pinjaman sebesar 10 juta Baht. Awalnya si petugas bank tidak memperdulikannya, tapi kemudian ia memberikan kesempatan kepada Top untuk menceritakan alasannya meminjam uang tersebut. Lalu cerita beralih ke 3 tahun lalu saat Top masih berusia 16 tahun.

Top kecanduan game

Top kecanduan game

Top saat berusia 16 tahun adalah anak orang kaya pecandu game online. Karena memiliki bakat bisnis, ia mampu meraup banyak keuntungan dari game online tersebut, bahkan mampu membeli mobil mewah sebesar 700 ribu Baht. Seperti kebanyakan anak-anak remaja, bila sudah mencicipi uang, ia akan menjadi malas untuk bersekolah dan lebih memilih berbisnis, lebih tepatnya berbisnis game online. Kecanduan game online menyebabkan nilainya di sekolah menjadi sangat buruk dan orang tua Top pun sangat marah. Ia tidak lulus tes masuk universitas negeri. Keadaan keuangan ayahnya juga membuat sang ayah enggan membiayai kuliahnya, karena itu, Top berusaha mencari uang sendiri agar bisa diterima di universitas swasta, memenuhi keinginan orang tua.

Top dan sang "paman" berjualan chestnut

Top dan sang “paman” berjualan chestnut

Langkah pertama Top dalam mendapatkan uang adalah dengan menjual 50 DVD player, tanpa tahu bahwa DVD player tersebut adalah barang bajakan dengan kualitas buruk. Ia ditipu oleh si penjual. Karena membutuhkan uang untuk kuliah, Top terpaksa menggadaikan jimat milik ayahnya sebesar 100 ribu Baht. Ia berhasil masuk ke universitas swasta tersebut, tapi pikirannya tetap tertuju ke bisnis untuk membantu keuangan orang tuanya dan pada akhirnya mengacaukan kuliahnya. Top berbisnis kacang Chestnut dan dibantu oleh pembantunya yang baik hati dan setia yang ia panggil paman (Somboonsuk Niyomsiri) tapi tidak berjalan mulus. Sementara itu, orang tua Top bangkrut dan harus menanggung hutang sebesar 40 juta Baht (sekitar 1,2 milyar rupiah). Rumahnya pun dalam proses penyitaan bank. Karena tidak mampu menanggung hutang sebesar itu, orang tuanya mengajak Top pergi ke Cina, tempat kakak-kakak Top bekerja. Top menolak ikut demi mengejar cita-citanya menjadi pengusaha muda.

Top berhasil membuat rumput laut gurih

Top berhasil membuat rumput laut gurih

Suatu hari, kekasih Top yang bernama Lin (Walanlak Kumsuwan) membawakannya beberapa lembar rumput laut kering sebagai oleh-oleh. Rumput laut tersebut memberikan ide bisnis baru untuk Top. Ia menjual semua komputernya sebagai modal untuk membeli rumput laut mentah. Namun memasak rumput laut tidak semudah yang dia kira. Banyak kesalahan yang dia lakukan, diantaranya rumput laut menjadi basi karena tidak dimasukkan di plastik yang rapat, dan rasa rumput laut menjadi pahit karena tidak dicuci lebih dulu.

Top menunjukkan produknya kepada manajer 7Evelen

Top menunjukkan produknya kepada manajer 7-Evelen

Setelah melewati berbagai rintangan dan kesalahan, akhirnya ia berhasil membuat rumput laut yang gurih dan enak. Rumput lautnya laris terjual. Tapi masalah masih belum bisa terselesaikan karena 40 juta Baht tidak bisa dilunasi hanya dengan menjual rumput laut secara eceran. Ia kemudian mencoba untuk memasukkan produknya ke waralaba 7-Eleven dan hal itu tidaklah mudah karena banyak sekali peraturan-peraturan yang harus dipenuhi. Awalnya, Top ingin menyerah dan menyusul orang tuanya ke Cina. Namun dengan keberuntungan, sifat keras kepala dan kerja keras serta dibantu oleh pembantunya yang setia, Top akhirnya berhasil memasukkan produknya. Dalam waktu dua tahun, ia berhasil melunasi hutang orang tuanya dan membawa mereka kembali ke Thailand.

Tao Kae Noi

Tao Kae Noi

Sekarang, Top adalah seorang milyader (Baht) di Thailand berusia 26 tahun (2012) dengan pendapatan 1.500 juta Baht per tahun. Ia memiliki 2500 karyawan dan mengirim produknya ke 6000 cabang 7-Eleven di 27 negara di dunia. Ia juga memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan. Produknya sangat sering kita jumpai di Indonesia. Merk dari produk tersebut bernama Tao Kae Noi, yang artinya dalam bahasa Thailand adalah “Pengusaha Muda”. Mungkin kebanyakan orang pernah melihat produk ini, tapi tidak tahu siapa pemiliknya. Awalnya saya kira makanan ini berasal dari Jepang (dilihat dari desainnya).

Top yang asli

Top yang asli

Sang sutradara, Songyos Sugmakanan, yang pernah menyutradarai beberapa film terkenal di Thailand seperti Fan Chan, Dorm, dan Hormones, terinspirasi oleh kehidupan milyader muda ini yang kemudian membuat sebuah film biografikal. Top yang asli pun tidak sungkan menceritakan masa remajanya yang nakal dan keras kepala. Inti cerita dari film berdurasi 120 menit ini hanya berpusat pada kehidupan Top, sehingga keberadaan pemeran-pemeran lainnya terkesan hanya sebagai pelengkap saja, terutama pemeran Lin, kekasih Top, yang sama sekali tidak memiliki bumbu yang kuat untuk memperkaya rasa. Pada adegan terakhir, terdapat sebuah adegan kejutan dimana Top bertemu dengan Top yang asli yang berperan sebagai cameo di film ini. Adegan tersebut mengingatkan saya tentang film biografikal berjudul “The Pursuit Of Happyness” yang diperankan oleh Will Smith, dimana terdapat adegan Will Smith yang memerankan Chris Gardner bertemu dengan Chris Gardner yang asli.

Bekerja terlalu keras hingga hidungnya mengeluarkan darah

Bekerja terlalu keras hingga hidungnya mengeluarkan darah

Kemampuan acting si pemeran Top, Pachara Chirathivat memang patut diacungi jempol. Setelah ia berperan di sebuah film komedi romantis “Suck Seed” sebagai orang yang konyol dan menyebalkan, ia mampu menjadi “orang lain” di film ini sebagai orang yang serius. Acting dari pemeran paman Top, Somboonsuk Niyomsiri juga tidak kalah menariknya, walaupun ia tergolong masih baru dalam dunia acting di umurnya yang telah mencapai 80 tahun. Sebelumnya ia adalah sutradara yang terkenal dengan filmnya yang bertema remaja di era tahun 1970-an. Selain mereka berdua, acting dari pemeran lain tidak memiliki kekuatan sama sekali dan terkesan kaku.

 

Adegan berpapasan dengan Top asli

Adegan berpapasan dengan Top asli

Top Secret merupakan film yang memberikan inspirasi kepada kita bahwa teori-teori yang kita dapatkan saat kita kuliah tidak akan bisa dengan mudah diterapkan di lapangan kerja tanpa usaha dan kerja keras. Pengalaman hidup merupakan pelajaran yang tak ternilai harganya dibandingkan pelajaran di sekolah dan universitas. Tetapi semoga saja kisah Top yang drop out dari universitas dan lebih memilih untuk bekerja tidak memberikan anggapan yang salah bahwa tidak mengikuti kuliah pun dapat sukses. Walaupun pelajaran di kuliah tidak selalu bisa diterapkan di kehidupan nyata, bukan berarti kita tidak perlu kuliah. Justru kuliah juga merupakan modal tambahan supaya kita bisa lebih sukses dalam bekerja.

Lagu yang digunakan untuk ending dari film ini sangat enak didengar dan memiliki lirik yang bagus. Baris demi baris memiliki arti yang dalam. Di bawah ini adalah lagunya, disertai dengan subtitle dalam bahasa Indonesia. Selamat menikmati!